Perut Eneg
Perut Eneg

Perut Eneg

Pagi ini saya terbangun dari tidur yg kurang nyenyak, semalam terbangun dua kali — biasa antara kombinasi alergy gatal dan perut lapar. Karena memang baru sembuh dari penyakit maag yg justru terjadi waktu makan obat alergy gatal yg terlalu keras, maka saya harus lebih sering makan tapi menjaga porsi makan lebih kecil. Namun setiap kali terbangun tidur, saya pasti lapar.

Pagi ini ada dua kejadian yg mendorong saya ingin menulis catatan simple ini, pertama saya ditelpon oleh kantor pusat bahwa ada arahan bahwapimpinan tertinggi sudah berkenan utk melakukan factory visit di Eropa, padahal skrg masih jaman pandemic dan eropa juga masih lockdown dimana2. Namun terlebih itu saya sendiri juga tidak mau berangkat karena selain tidak bijaksana, adalah suatu tindakan yg tidak perlu utk mengambil resiko yg begitu besar bepergian keluar negeri di waktu pandemic. Apapun itu, langsung masuk pikiran saya dan tidak lama kemudian terasa asam lambung naik alias ‘perut eneg’

Kedua, di group WA kami ada si Om panutan yg juga bertanya mengenai obat sakit maag yg baru2 ini memang pernah dishare ketika teman2 tahu saya masih struggle dengan sakit maag. Ternyata si Oom juga kena ‘perut eneg’

Akhirnya saya ngobrol2 sama istri saya, dan istri saya bilang kayanya penyakit paling umum buat pengusaha itu kayanya panyakit ‘perut eneg’.

Saya pikir2 bener juga yah, ketika pandemic dimulai, pengusaha stress karena omzet turun, penjualan turun dan pengeluaran tetap berjalan — langsung asam lambung, alias ‘perut eneg’.

Tapi ketika dikasih kerjaan banyak, omzet besar — eh cash flow problem, stress dan si ‘perut eneg’ keluar lagi.

Kerjaan udah beres, tagihan belum pada cair padahal cuma nunggu beberapa waktu saja, eh stress lagi karena nilai kurs dollar pada naik. si ‘perut eneg’ datang lagi.

Apapun itu sebagai pengusaha banyak sekali masalah yg datang bersama dengan si ‘perut eneg’.

Waktu saya masih bekerja sebagai professional, lingkup tanggungjawab saya terbatas dan kita cuma berpikir weekend mau jalan kemana2. Namun sekarang sebagai pengusaha semua akhirnya jatuh ke dalam tanggungjawab kita, benar seperti apa yg Tuhan Yesus, katakan siapapun yg mau jadi paling besar diantara kita, maka dia harus menjadi pelayan semua. Dari masalah penjualan, cash flow, hutang bank dan bahkan sampe ketika ada karyawan yg kena kopit juga kita yg repot, dan istrinya supir melahirkan juga kita pikirin, mau kita kasih duit berapa? dan apakah dia punya cukup uang?

Tapi ada yg luar biasa, waktu saya barusan buka alkitab, saya dapat ayat ini sebagai verse of the day:

Isaiah 46:4 NIV
Even to your old age and gray hairs
I am he, I am he who will sustain you.
I have made you and I will carry you;
I will sustain you and I will rescue you.

Saya baca ternyata intinya sampe tua dan rambut kita putih semua juga Tuhan tetap peduli dan Dia tetap akan memikul/mengendong kita — Dia yg akan yg menyelamatkan kita.

Sampe terharu bacanya.

Namun, saya iseng — saya cari lagi ayatnya dan saya cari kenapa sih sampe ada ayat ini ditulis dan apa penjelasannya. Ternyata di Preacher Commentary yg saya punya, ditulis jelas. Isaiah 4 ditulis dalam waktu background waktu Kerajaan Babylon sedang diserang oleh Kerajaan Cyprus. Kerajaan Babylon menganut 2 dewa besar, Bel dan Nebo — makannya raja2 mereka selalu pakai nama 2 dewa besar itu. Seperti Belshazzer atau Nebuchadnezzar etc.

Nah saking yakin-nya mereka dengan 2 dewa besar itu, mereka buat dalam bentuk yg luar biasa besarnya… Sampai2 harus mengunakan banyak binatang utk memindahkan patung kedua dewa tersebut. Kadang, hewan2 ini sampe harus mati kecapean karena begitu beratnya kedua patung dewa tersebut.

Kembali lagi ke situasi perang antara Babylon yg diserang oleh Cyprus — nah ketika Babylon mulai kalah, maka mereka melakukan hal yg sama yg pernah dilakukan oleh Bangsa Israel, logika manusia yg bodoh emang sih, yaitu mereka bahwa kedua patung dewa mereka ke medan perang dengan harapan yg kalah bisa jadi menang.

Tapi yah karena mereka memang percaya kepada dewa-dewa buatan manusia, akhirnya tetap kalah juga. Nah disaat ini lah yg menjadi masalah, ketika kalah perang — yg harusnya mereka lakukan adalah retreat alias lari dari medan perang agar dapat kembali masuk utk bertahan dalam benteng kerajaan mereka.

Apa yg terjadi kemudian adalah yg membuat penjelasan di ayat Isaiah 46:4. Di saat tentara Babylon mengalami kekalahan berat, mereka berusaha utk kembali bertahan masuk dalam perlindungan benteng kerajaan mereka. Namun kedua patung dewa yg mereka bawa ini kan ngak mungkin ditinggalin, jadi dengan susah payah mereka tarik utk dibawa pulang. Nah justru disinilah menjadi awal kehancuran total mereka, karena justru patung dewa tersebut begitu berat dan begitu sulit dibawa sehingga mereka akhirnya menjadi sangat lambat dan terus dihancurkan oleh tentara Cyprus.

Apa yg diharapkan dan menjadi pusat iman percaya mereka, dimana mereka percaya akan membawa kemenangan malah menjadi sumber kekalahan telak mereka. Karena patung tersebut terlalu berat utk digerakan dan menjadi beban yg luar biasa utk mereka.

Oleh karena itu, Tuhan bilang bahwa di Isaiah 46:4: Tuhan sendiri yang memikul dan mengendong kita, Beliau yang akan menyelamatkan kita. Bukan kita harus repot memikul dan mengendong Tuhan kepercayaan kita, namun Beliau yg justru akan memikul dan menyelamatkan kita.

Sampai kita tua, sampai putih semua rambut kita — Tuhan tetap ada, dan Beliau lah yg menciptakan kita semua. Dia tetap akan setia untuk memikul kita. Dia akan mengendong dan melindungi kita, dan Dia juga yg akan menyelamatkan kita semua.

Itu janji Tuhan, dan Tuhan tidak pernah gagal — dan tidak akan gagal juga hari ini.

Mari kita percaya dan taruh imam percaya kita kepada Tuhan Yesus, Dia yg akan memikul kita dan menyelamatkan kita.

Mari kita belajar utk memberikan urusan stress dan ‘perut eneg’ kepada Tuhan, percaya bahwa dia akan memikul kita.

Bukan kita yg memikul Tuhan, tapi Dia yg memikul kita.
Bukan kita yg memikul masalah kita, tapi Dia yg memikul masalah kita, apapun itu.

Biar lebih afdol, coba kita baca apa yg Tuhan Yesus katakan —

Matius 11:28-30
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.”

Dari Yesaya dan Matius ini kita bisa melihat Tuhan yg selalu konstant dan tidak pernah berubah, Dia selalu sama dan konsisten. Tuhan tidak pernah memberikan beban yg begitu berat sehingga kita akhirnya direpotkan, namun justru Tuhan yg akan membuat kita yg terbeban berat dibebaskan dari semua itu.

Saya percaya bahwa urusan ‘perut eneg’ saya dan si Om panutan juga sudah sembuh !! skrg tinggal pemulihan saja, tapi justru karena saya beriman saya sudah sembuh maka saya tetap disiplin dalam urusan waktu makan dan tetap maka obat utk proses pemulihan.

Kalau Tuhan berjanji akan memikul kita, artinya Dia yg berjanji akan memikul semua permasalahan kita, sehingga tidak lagi kita perlu stress dan kita harus percaya kepada Tuhan Yesus.

Yesaya 46:4
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

Credit to Preacher Commentaries and a song called “Kemurahan Tuhan”

Site Note: dari dokter perut yg bilang sakit maag itu sumbernya dari pikiran, eh itu dokter kulit juga bilang itu alergy gatal2 datangnya dari stress hebat, mungkin Bapak ngak sadar tapi Bapak lagi stres — gitu kata si dokter?? Ampun dah. Mungkin ada benarnya, satu2nya kelompok orang yg kebal lawan kopit, yah cuma orang gila karena orang gila sudah tidak ada lagi beban pikiran alias stress. Daripada stress atau gila beneran, meningan kita percaya sama Tuhan aja deh…. Kalau Tuhan aja udah janji beresin dan mikul beban kita semua, ngapain lagi dipikirin berat2, iya ngak?

5 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *