Christmas Barn
Christmas Barn

Christmas Barn

Renungan di malam sehabis dinner …. 

Sewaktu malam2 abis dinner, saya spend waktu utk baca alkitab karena quota utk baca alkitab hari ini memang belum terpenuhi.  

Karena bosen baca Old Testament, dan stuck di kitab Isaiah – maka saya iseng2 loncat ke Mattew atau Matius. Dari ayat 1 terus ayat 2 …. Waktu baca kelahiran Tuhan Yesus, saya jadi stuck di ayat yg menjelaskan bahwa orang2 majus itu datang utk menyembah kelahiran Tuhan Yesus dengan mempersembahkan emas, kemenyan dan mur.   

Kira-kira 20 tahun yg lalu saya diajarkan bahwa ketiga hadiah itu memiliki arti khusus, emas sebagai persembahan kepada seorang raja, kemenyan itu digunakan sebagai persembahan yg melambangkan KeTuhan-nya Tuhan Yesus, dan mur itu sebenarnya adalah minyak yg melambangkan kematian Tuhan Yesus utk menyelamatkan kita.  

Tapi iseng2 saya kembali searching sebanarnya apa sih arti ketiga barang tersebut, dan memang betul setiap kali saya baca dimana2, penjelasannya sama semua.  

Saya iseng cari lagi, dan ternyata ada yg nulis di article koran berita, dan koran berita non-christian pula …
Tapi disana ditulis bahwa penulis merasa bahwa ketiga barang hadiah tersebut diberikan kepada Tuhan Yesus bukan karena simbol2 tapi memang Allah Bapak memperlengkapi kebutuhan AnakNya yg Tunggal itu yg baru saja menjadi seorang bayi manusia dengan segala kekurangannya.  

Pertama, emas itu sebenarnya adalah utk jadi uang yg dapat dipakai utk bayar semua kebutuhan Joseph, Mary dalam merawat dan membesarkan Tuhan Yesus – Ingat, Tuhan Yesus lahir di kandang binatang, bukan seakan2 karena semua kamar hotel sudah penuh.

Tapi mereka juga tidak punya cukup uang utk membayar kamar hotel, kalau saya boleh jujur selama ada uang – orang yg sudah di hotel juga bisa kita usir keluar dengan kompensasi uang yg cukup.

Jadi balik lagi, emas diberikan adalah untuk mencukupi semua kebutuhan mereka saat ini mauapun saat mereka harus pergi ke Egypt. Travel butuh duit yah …. 2000 tahun yg lalu juga sama seperti sekarang, kemana2 tetap butuh duit.  

Kedua, masalah kemenyan – saya ngak tahu kalian berpikir kemenyan ini mau diapakan, tapi menurut penjelasan secara sejarah ataupun secara alkitab, kemenyan ini digunakan utk dibakar sebagai wangi2an yg semerbak wangi-nya.

Dalam perjanjian lama, kemenyan ini selalu digunakan di Tabernacle.  Ada yg pernah tinggal di kandang ayam atau kandang sapi? Dulu waktu saya tinggal di bandung, saya suka ikut olah raga Hash sama Ayah saya.

Hash itu sih inti lari2 keliling gunung sehingga dapat menghirup udara segar. Tapi yg namanya hutan atau gunung di Bandung itu pasti selalu ada kampung-nya. Di kampung ini selalu ada kandang sapi atau kandang ayam, aduh itu kalo lewat bau-nya amit2 deh ….. kebayang ngak sih, saya cuma lewat dari jarak 2 meter aja udah bau banget, apalagi ini kita harus tinggal di dalam kandang berjam2, dan malah bermalam disana.  

Jadi kemenyan itu diberikan agar bisa dipakai, sehingga selama mereka bermalam dalam kandang itu, Joseph, Mary dan Tuhan Yesus ngak perlu sengsara dengan bau kandang yg luar biasa itu. Saya yakin pakai masker aja pasti masih terasa bau banget deh.  

Kalau ada yg bilang, lama2 kita udah terbiasa – coba rasakan deh tinggal di kandang, begitu hidung kalian mulai terbiasa, eh kebelet pipis, begitu balik ke kandang rasakan itu bau masuk ke hidung kita.  

Ketiga, Mur  — benda aneh apaan sih ini? Ternyata kalau search di internet, ini adalah bahan dasar dari minyak. Jadi ini digunakan sebagai minyak wangi, bisa utk penyembuhan, atau dipakai pemberkatan juga. Dan memang ini digunakan orang2 disana dalam proses persiapan jasad sebelum masuk dalam proses penguburan.  

Tapi diluar itu semua, ini pada dasarnya adalah minyak !! Tuhan Yesus menjadi bayi, dan lahir dalam sebuah kandang. Kebayang ngak sih itu di kandang ada apa saja? Yg pasti pasti selain ada sapi atau domba, pasti banyak serangga kecil2, binatang yg suka gigit kulit dan bikin gatal2. Ngak lupa sama yg namanya nyamuk – kalian pikir dulu kagak ada nyamuk?  

Makanya pada saat itu tubuh bayi Tuhan Yesus perlu dikasih minyak, sama dengan bayi jaman sekarang juga. Bayi semua pasti dikasih minyak telon – kalau kalian ngak pernah tahu minyak telon, coba beli di apotek sana dan pakai utk perut kalian, dan kalian akan merasa hangat.  

Jadi minyak mur disediakan oleh Allah Bapak melalui orang majus agar tubuh bayi Tuhan Yesus boleh dijauhkan dari serangan nyamuk dan segala serangga kecil-kecil yg mungkin membuat tubuh gatal. Dan selain itu juga mungkin utk memberikan kehangatan pada tubuh bayi Tuhan Yesus.

Ingat, kandang binatang itu bukan Hotel Bintang atau Melati yah, kandang binatang itu dindingnya saja pasti bolong2, karena tidak mengunakan kayu yg rapat. Jadi kebayang yah bagaimana dingin-nya malam di kandang binatang, apalah kalau ada angin. 

Intinya, dari pada mikir jauh2 mengenai symbol dan arti dari ketiga hadiah tersebut, kenapa kita ngak back to basic. Allah Bapak selalu peduli dengan kebutuhan anakNya,

Dia adalah Bapak yg baik dan selalu baik. Oleh karena itu, pada waktu Tuhan Yesus lahir pun, Dia peduli dengan semua kebutuhan Tuhan Yesus – apapun itu, hal terkecil juga dia persiapkan.  

Allah Bapak tahu bahwa dalam perjalanan Tuhan Yesus dengan keluarganya akan membutuhkan uang, maka diberikan emas.
Allah Bapak tahu bahwa betapa bau-nya itu kandang binatang, sehingga diberikannya kemenyan utk menghilangkan bau2 itu.
Allah Bapak tahu bahwa tubuh bayi Tuhan Yesus yg mungil itu butuh perlindungan dari serangan binatang kecil, serangga dan nyamuk. Maka diberikan mur sebagai minyak yg selain utk perlindungan juga utk memberikan kehanggatan.  

Allah Bapak memberikan semua itu karena Dia adalah baik, dan semua diberikan olehNya pada waktu yg tepat, tidak terlambat dan tidak datang terlalu cepat.  

Nah bagaimana dengan kita sekarang? Kalau Allah Bapak begitu peduli dengan semua kebutuhan Tuhan Yesus, dan Dia sediakan semua itu tepat pada waktunya – apalagi buat kita, dimana Tuhan Yesus saja harus mati diatas kayu salib utk menebus dosa kita semua.  

Saya ngak tahu apa yg kalian butuhkan pada saat kalian membaca renungan malam hari ini, tapi percaya satu hal – Allah Bapak itu peduli dan Dia adalah bapak yg baik, Dia pasti akan pelihara kalian.

Allah Bapak tahu kalau kita saat ini mungkin perlu uang utk banyak kebutuhan kita, atau mungkin rumah dimana kita bisa tinggal dengan nyaman, atau mungkin kesembuhan dari sakit penyakit ataupun perlindungan dari sakit penyakit diluar sana.

Apalagi sekarang di musim pandemic seperti ini.  Kalau masalah bau di kandang binatang atau masalah supaya tidak digigit nyamuk aja Tuhan peduli, masa Tuhan, Allah Bapak kita tidak peduli dengan masalah yg kita hadapi saat ini.

Percaya bahwa Dia peduli dan Dia akan melalukan segala sesuatu utk kebaikan kita semua.  Saya ingat dulu waktu kecil, setiap malam ayah saya selalu meluangkan waktu cari nyamuk di kamar kami, anak2nya, mengunakan sapu lidi.

Setiap malam ayah saya rajin melakukan ini, hanya demi agar anak2nya tidak digigitin nyamuk.  Itu sapu lidi sangat berguna, dalam membunuh semua musuh nyamuk2 – dan sedihnya juga berguna utk mendisiplinkan saya ketika saya mulai malas atau nakal2an. Mungkin sama fungsinya kaya the rod and staff yg ada di Psalm 23.  

Anyway, kalau masalah nyamuk saja Allah Bapak sampe repot harus kirim orang majus, apalagi masalah yg kita hadapi saat ini – oleh karena itu, tetap percaya dan yakin bahwa Tuhan itu baik.

Dia selalu baik, dan tidak pernah kurang baik.  Dia tidak pernah berubah, dulu dan sekarang. Yakin bahwa apapun keadaan kehidupan kita saat ini tidak pernah mengubah kenyataan bahwa Tuhan itu baik.  

Percaya, dan lihat bagaimana campur tangan Tuhan dalam kehidupan ini yg mengubahkan keadaan kita semua, membawa kita ke dalam kehidupan yg lebih baik karena Dia baik.  Cukup sekitar dulu yah, udah mulai ada nyamuk lagi soalnya udah waktu cari raket listrik ……  


Kelapa Gading
10/05/2020

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *